Kamis, 16 Februari 2012

Gunung Agung 3.142 mdpl


Bali, pulau eksotik penuh dengan pesona indah yang ditawarkan baik itu berupa pemandangan indah maupun budaya yang beragam. Maka tak jarang Bali terkenal dengan sebutan surga dunia. Akan tetapi, sorotan masyarakat umum mengenai Bali hanyalah mengenai pantai dan kehidupan budaya masyarakatnya. Padahal ada satu hal lagi yang menarik dari Bali, yaitu Gunung Agung. Hal tersebutlah yang membuat kami, PPA Jamadagni, tertarik untuk melakukan sebuah perjalanan ke Gunung Agung yang kami sebut “Ekspedisi Gunung Agung Bali”.
Gunung Agung merupakan gunung tertinggi di Pulau Bali. Menurut penduduk setempat, gunung Agung merupakan pecahan dari Gunung Semeru. Menurut legenda, Bali dahulunya sering terjadi gempa, sehingga Dewa mengambil sebagian dari Gunung Semeru untuk dipindahkan ke Bali sebagai penyeimbang pulau tersebut. Dan sekarang Gunung Agung menjadi gunung tersuci di pulau Bali.
Seperti gunung pada umumnya, gunung Agung pun memiliki pantangan-pantangan bagi para pendaki. Seperti pantangan untuk membawa dan memakan makanan yang bersumber dari sapi. Selain itu, gunung Agung dianggap sebagai tempat suci bagi masyarakat sekitar sehingga bagi pendaki wanita yang sedang berhalangan tidak diperbolehkan untuk mendaki gunung ini.
Gunung Agung juga merupakan gunung yang digunakan masyarakat setempat untuk melakukan upacara adat pada hari-hari besar keagamaan Hindu. Maka dari itu, setiap ada acara besar keagamaan seperti Galungan tidak diperkenankan bagi masyarakat umum untuk mendaki karena jalur pendakian hanya dibuka untuk masyarakat yang ingin menjalankan ritual keagamaan. Adapun waktu yang dilarang untuk mendaki adalah hari-hari besar keagamaan umat Hindu dan saat bulan purnama serta bulan baru.  
Pendakian ke gunung Agung dapat dilakukan melalui beberapa jalur. Jalur favorit para pendaki adalah jalur Besakih karena selain sudah terawat jalurnya, sudah tersedia pula layanan guide bagi semua yang ingin mendaki. Penggunaan guide ini sudah menjadi persyaratan bagi para pendaki dari pemerintah Bali untuk meminimalisir jumlah pendaki yang hilang. Jalur Besakih ini dimulai dari Pura Besakih, salah satu pura terbesar di Bali. Jalur lainnya adalah melalui Pasar Agung. Secara umum, jalur Pasar Agung lebih pendek karena titik startnya sudah lebih tinggi daripada jalur Besakih. Dahulu, sebelum Gunung Agung meletus (tahun 60-an) masih terdapat jalur di daerah desa Nangka, namun sekarang setelah letusan gunung tersebut, jalur tersebut terputus. Akibat letusan tersebut, terdapat sungai yang kering apabila musim kemarau dan apabila musim hujan, sungai tersebut menjadi sungai tadah hujan.
 Banyak keindahan yang tersimpan di Gunung Agung. Salah satunya adalah keindahan arsitektur dari Pura Besakih yang merupakan titik start pendakian. Pura Besakih merupakan pura terbesar di Pulau Bali. Sudah banyak turis mancanegara yang datang untuk menikmati pura. Keindahan lainnya adalah kita bisa menikmati pemandangan puncak Gunung Rinjani pada pagi hari apabila cuaca mendukung.
Tak lengkap rasanya apabila kita mengunjungi Bali hanya untuk berbelanja dan menimati keindahan pantainya. Namun, perjalanan kita bisa dilengkapi dengan berjalan-jalan ke Puncak Gunung Agung. Begitupun, ekspedisi kami yang menorehkan banyak kenangan indah di Gunung Agung dan Pulau Bali, ekspedisi PPA Jamadagni.

5 komentar:

  1. coba postingannya diperbagus lagi agar lebih menarik dan tidak membosankan

    BalasHapus
  2. sangat berguna mas kapan kapan main bareng yu

    BalasHapus
  3. gunung agung emang keren bangeeeet

    BalasHapus
  4. Coba fotonya diperbanyak akan lebih mantap pastinya..

    BalasHapus

Mohon Dikomentari