Senin, 21 November 2011

Jurnal Perjalanan Ekspedisi Gn. Agung Anggota Muda XXXV PPA Jamadagni


Pura Penataran Agung dan Gunung Agung


Hari ke-1 (Selasa, 5 Juli 2011)
Pertemuan Orangtua
Kita presentasi dulu
                Ekspedisi Gunung Agung Bali, oleh Anggota Muda XXXV PPA Jamadagni akhirnya terlaksana. Jam 8 pagi kami, seluruh AM berkumpul di kelas X-2 SMA Negeri 3 Bandung untuk melakukan cek barang, briefing ekspedisi, dan pertemuan serta pelepasan dengan orang tua dan pihak sekolah. Awalnya kami mempresentasikan ekspedisi ini kepada para orangtua dan pihak sekolah agar mereka tidak khawatir melepas kepergian kami untuk berekspedisi di Gunung Agung Bali.

briefing!
                Jam 12 siang Anggota Muda, beberapa Anggota penuh Jamadagni, dan orang tua AM mengantar kami menuju terminal Bus Kramat djati di jalan Ambon. Jadwal awal bis berangkat pukul 2 siang namun ternyata bus terlambat dan kami baru berangkat pukul 3.20 siang. Ageng, Chaka, Mamduh, Sule, Rega, Rafi, Ucon, Najmi, akhirnya mereka berangkat, sedangkan Rifan dan Utari tidak berangkat ekspedisi karena suatu hal dan menjadi bagian komunikasi antara tim ekspedisi dan orang tua. Malam ini kami beristirahat untuk makan malam di daerah Brebes.
foto dulu sebelum berangkat

Hari ke 2 (Rabu, 6 Juli 2011)
                Di hari ke 2 ini kami masih melanjutkan perjalanan menuju Bali, pagi harinya kami sarapan di kota Rembang, Makan siang di Pasuruan, dan Makan Malam di Situbondo, tidak banyak cerita yang kami jalani di bus sepanjang perjalanan di hari kedua ini. Pada malam harinya kami menyebrang menggunakan kapal ferry dari Ketapang ke Gilimanuk dan akhirnya! Kami menginjak tanah BALI! Pada jam set12 malam.

Hari ke 3 (Kamis, 7 Juli 2011)
Foto bersama Kang Gede


 Dini hari, tepatnya pukul 01.22, tim ekspedisi dijemput oleh salah satu anggota Jamadagni yang bertempat tinggal di Bali, Kang Gede Yasa dan tim ekspedisi dibawa kerumahnya. Sampai jam 3 subuh kami berbincang bincang dan makan malam setelah itu kami pun tertidur. Pagi harinya jam 6.30 kami bangun dan mencari elf untuk transportasi menuju Desa Nangka, sebelumnya kami berangkat dulu menuju Pasar Sukowati untuk membeli perbekalan untuk pendakian nanti.
Di rumah kepala adat
                Setibanya di desa nangka, kami melakukan perizinan kepada kepala adat di sana apakah kami boleh mendaki atau tidak, dan akhirnya diizinkan dengan beberapa peraturan pendakian dan kepala adat bercerita tentang sejarah Gunung Agung.  Lalu, kamipun mendirikan camp di lapangan sekitar Pura Penataran Agung, dekat rumah kepala adat. Jam 21.30 sampai 22.30 kami pun mengadakan evaluasi dan briefing untuk pendakian esok hari.




Hari ke4 (Jum’at, 8 Juli 2011)      
makan! makan!
Jam 5 Pagi, semua bangun dari tidurnya dan langsung melakukan rutin pagi (Makan, sholat, packing dll) sampai jam 8, lalu kami semua berdoa di pura agar perjalanan kami selamat sebelum memulai pendakian. Jam 9 perjalanan di Gunung Agung via Jalur Nangka dimulai!
pemanasan dulu
Di jalan kami menemukan beberapa pura. Siang harinya kami melakukan rutin, oiya karena peraturan disini tidak boleh membawa daging sapi, jadi kami seringkali makan dengan menggunakan daging ayam dan sayuran, mitosnya sapi adalah hewan yang disucikan disana jadi jika kami membawa daging sapi berarti kami berada dalam bahaya. Di awal perjalanan ini jalur yang kami lewati masih berupa hutan dan semak belukar, jalannya pun
mulai berjalan

lewati semak semak
masih jalan setapak. Kami sempat kebingungan karena sempat tidak ada jalan, yang ada hanyalah jalan menuju sungai kering sisa letusan Gunung Agung yang tertutupi lahar beku. Kami pun berunding dan memutuskan untuk mendirikan camp terlebih dahulu dan melanjutkan perjalanan esok hari. Malam harinya kami melakukan rutin, cek medis, evaluasi, dan bergosip dengan yg lain.
tidak lupa beribadah

lewati sungai kering













Hari ke 5 (Sabtu, 9 Juli 2011)

ayo panjat!
olahraga pagi
                Jam 6 pagi anggota muda xxxv dan anggota pengantar bangun.kami langsung memulai rutin pagi dan membereskan tenda beserta barang bawaan.Selesai melakukan rutin sekitar jam 8.30 kami melakukan olahraga pagi agar perjalanan kami lancar.jam 9 pagi kami memulai perjalanan lami menelusuri sungai batu yang licin sehingga kami harus berjalan lebih hati-hati di  tengah perjalanan kami menemukan tebing bekas letusan sehingga kami harus memanjat .Selesai memanjat kami melanjutkan perjalanan  sekitar jam 11 kami perjalanan kami terhenti karena terhalang tebing yang tinggi sekitar 30 meter yang menyebabkan kami tidak bisa melanjutkan perjalanan di jalur ini .Komandan lapangan kami rizky hartawan memutuskan untuk mencari jalan lain ,dan kami pun menaiki punggungan di sebelah kiri sungai dengan mengharapkan akan menemukan jalur di punggungan ini.Untuk menaiki punggungan ini kami harus menerabas untuk sampai di punggungan.Sesampainya di punggungan jalan yang kami harapkan masih belum terlihat.Sekitar pukul 1.30 kami melaksanakan rutin siang .setelah energi kami terisi kami melanjutkan perjalanan dengan menerabas dan mengikuti alur punggungan.Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 17.30 kami
terabas terus!
memutuskan untuk mencari tempat camp.Pukul 18.0 0 kami memulai membuat shelter untuk tempat kami beristirahat malam ini .Selesai membangun shelter  kami melakukan rutin malam .Selesai rutin malam kami melakukan evaluasi perjalanan hari ini dan merencanakan perjalanan esok hari .selesai evaluasi kamipun beristirahat untuk mengisi ulang energi dihari esok.


Hari ke 6 (Minggu, 10 Juli 2011)  

tebing penghalang
                Dingin hujan membangunkan istirahat kami .Kamipun harus bergerak lebih cepat agar tubuh kami tak terasa dingin kamipun memulai rutin pagidan mengemas barang-barang bawaan kami .Setelah rutin pagi kamipun memulai kebiasaan kami sebelum melakukan perjalanan yaitu olahraga .Dan mulailah perjalanan kami hari ke enam,jalur yang kami tempuh masih tertutup hutan lebat yang mengharuskan kami menerabas  kamipun menerabas dengan semangat.sekitar jam 4 sore kami istirahat dan memulai rutin siang kami yang tertunda,sedangkan rizky dan najmi survey mencari tempat camp karena hari sudah semakin sore.Kami menunggu lama najmi dan rizky ,setibanya mereka sampai merekapun membawa informasi yang mengejutkan yaitu didepan punggungan semakin sempit hanya selebar dua orang yang tidak memungkinkanya membuat tempat shelter jika kita melanjutkan perjalanan.Kami pun bingun untuk memutuskan perjalanan kami melalui jalur ini atau tidak ,padahal kami sudah setengah jalan kami sudah mencapai ketinggian 2200 mdpl.Kami sangat ingin mencapai puncak melalui jalur ini namun karena situasi yang tidak memungkinkan kami memutuskan untuk kembali dan melanjutkan perjalanan kami melalui jalur besakih yaitu jalur yang biasa dilalui oleh para pendaki.kamipun mulai menuruni jalur nangka ini dengan perasaan kecewa .Sekitar pukul 7 malam kami sampai di desa nangka dan mulai membuat
turun dengan perasaan kecewa
shelter.seusai membuat shelter kami memutuskan untuk rutin malam di salah satu warung di desa nangka .seusai rutin kami memulai evaluasi,membuat perencanaan besok dan melaksanakan medical check up.Usai semua kegiatan kami hari itu dan kamipun beristirahat.







Hari ke 7 (Senin, 11 Juli 2011)

Foto Bersama di Pura Besakih
berdoa bersama di Besakih
Jalur Besakih
rasa sakit pun datang
                11 juli 2011 kami semua terbangun karena derasnya hujan yang  mengakibatkan bocornya tenda kami .kami langsung packing dan tidak sempat rutin kami hanya menganjal perut kami dengan makanan ringan karena tidak ada tempat untuk melaksanakan rutin.kami berteduh di pure dekat tempat camp sambil menunggu elf datang.setibanya elf kami langsung naik dan berangkat ke pasar dekat desa nangka.Kami belanja keperluan-keperluan kami yang sudah semakin menipis.Seusai belanja kami langsung berangkat ke Pure Besakih.Setibanya di Besakih kami disambut oleh Kang Gede Yasa ,Pak Yoyo,dan Pak Samsudin.Kamipun melaksanakan rutin siang.Seusai rutin siang kamipun hendak mulai pendakian namun ternyata untuk mendaki lewat jalur besakih ini kami diharuskan menggunakan guide .Setelah bernego dengan guide kamipun sepakat untuk menggunakan guide hanya sebagai pendamping dan bukan penunjuk arah.Kami pun mulai pendakian melalui jalur Besakih jalur yang kami lalui sempit,licin dan terjal.Tak terasa matahari sudah terbenam dan perjalanan kami masih jauh dari tempat camp ,kami pun melanjutkan perjalanan di malam hari.Beberapa dari kami mengalami keram karena perjalanan yang melelahkan dan kondisi fisik kami yang sudah mulai berkurang.Ketika Istirahat salah satu anggota muda xxxv ageng terjatuh ke jurang.Untungnya ageng tersangkut ke pohon,dan kami beserta guide pun dengan sigap menolong ageng .Untungnya ageng tidak terluka apa-apa kamipun melanjutkan perjalanan.sekitar jam 2 pagi kami sampai di tempat Camp yaitu kori agung kami langsung mendirikan tenda ,membuat minuman hangat dan api unggun karena udara disana sangatlah dingin.Kami memutuskan untuk tidak tidur menunggu jam 4 untuk melaksanakan summit attack ke puncak agung.  

Hari ke 8 (Selasa, 12 Juli 2011)
Summit Attack!
                Gelap, angin malam membawa diri kami terbangun di hawa yang dingin. Jam 4 pagi, rencana kami untuk melakukan summit attack tidak roboh karena kantuk dan lelah karena baru tidur jam 2 malam.
terus melangkahkan kaki ke puncak
Semangat kami membakar tubuh ini sehingga hawa dingin tidak terasa apa apa. Summit attack pun dimulai, pertama tama kami mempacking logistik untuk summit attack dan tidak lupa membawa termos dengan air hangat, kamera untuk dokumentasi di puncak tanah Bali pun tidak lupa kami bawa. Langkah demi langkah kami pijakkan semakin tinggi tanah yang kami injak.

Menikmati indahnya puncak
Akhirnya! Puncak Agung 3.142 meter diatas permukaan laut, tanah tertinggi di Pulau Bali, tanah dimana dikatakan merupakan sumbu dari Indonesia bersama rinjani dan merapi, tanah dimana diceritakan merupakan serpihan dari tanah di bulan yang terhempas ke Bumi. Alhamdulillah, perjuangan kami tidak sia sia, rasa puas menghampiri. Hawa hangat pun mulai menyelimuti badan kami, cahaya matahari di pagi hari membawa pemandangan semakin indah, dengan tebaran awan putih seperti kapas disinari sinar mentari di pagi hari, langit biru, dan pemandangan pulau bali membuat kami bahagia. Dokumentasi pun tidak terlewatkan, kami tidak ingin melewatkan momen ini. Kami diam cukup lama di puncak untuk menikmati indahnya alam yang diberikan.
bersama turis asing~

istirahat sejenak


Anggota Muda XXXV at Puncak Agung

Menatap langit


Sampai tiba saatnya langit mulai gelap dan menyuruh kami turun, anehnya pada saat turun kami semua terpencar, hanya Chaka dan Ucon yang sampai ke tempat camp tadi, sisanya tersesat. Untung ada guide yang datang menjemput teman kami yang tersesat.














Tim Ekspedisi di Puncak Agung 3.142 mdpl
jalan turun
Di tempat camp kami istirahat dan makan, tapi ada anggota yang pulang dahulu, Afifah dan Andhika yang turun dan diantar salah satu dari 2 guide yang mengantar kami di Besakih. Lalu kami turun melewati jalur besakih, dan sampai di Pura besakih kira kira pukul 6 sore, kami makan lagi di warung sambil menunggu elf yang datang jam 9 malam. Setibanya elf di besakih, kami langsung kembali menuju rumah Kang Gede, kira kira jam 1 dini hari, kami pun mengevaluasi pendakian kami dan pada akhirnya tertidur lelap.

mendata jalur










Hari ke 9 (Rabu, 13 Juli 2011) 
berbincang di halaman rumah Kang Gede

Sunset di Kuta
       Kami semua terbangun di pagi hari dengan cuaca cerah, paginya kami sarapan di rumah Kang Gede. Hari ini kami memutuskan untuk acara bebas dan bermain main selagi menunggu travel yang datang pada besok pagi jam 02.30. Kami semua menghabiskan waktu untuk bermain di pantai kuta dan berbelanja oleh oleh. Melepas lelah dan cape setelah pendakian di Gunung Agung.

Hari ke 10 (Kamis, 14 Juli 2011)
     Pagi hari kami dijemput pleh travel, kamipun pulang ke Bandung. Pertama tama kami naik travel dulu dari Rumah Kang Gede di Denpasar sampai Stasiun Gubeng di Surabaya, sebelumnya kami ambil tiket untuk kereta di Pelabuhan Ketapang. lalu sarapan pagi di SItubondo, di perjalanan ini tidak ada sesuatu yang spesial hanya canda tawa da obrolan yang memeriahkan kami selama perjalanan. Sampai di Stasiun Gubeng jam 1 siang, sambil menunggu kereta yang datang jam 3 sore, kami istirahat dahulu dengan mandi dan makan. kereta datang dan kami melanjutkan perjalanan ke Bandung.

Hari ke 11 (Jum'at, 15 Juli 2011)

Sampai Bandung

at Sekre JMD
     Bandung! akhirnya kami pulang! setibanya di stasiun Bandung ada orangtua ucon can utari yang datang menjemput, lalu mengantar kami ke sekretariat jamadagni untuk evaluasi keseluruhan. Setelah itu kami memutuskan untuk berangkat ke sekolah tercinta, SMA Negeri 3 Bandung.

foto di sekolah


Sekianlah catatan perjalanan kami, Anggota Muda XXXV PPA Jamadagni ke Gunung Agung, Bali 3.142 mdpl. Semoga dapat bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon Dikomentari